Suriname dan Suku Jawa di Sudut Amerika Selatan

Kamu sudah pernah ke sana?

Republik Suriname merupakan sebuah negara yang terletak di benua Amerika bagian selatan. Luas negara ini mencapai 163.831 km persegi, dengan Ibukota yang berpusat di Paramaribo. Negara ini adalah bekas jajahan Belanda, dengan mata uang yang dipakai sehari-hari adalah Dollar Suriname.

Apakah kamu tau bahwa di Negara Suriname ini terdapat etnis/suku Jawa dari Indonesia di dalamnya?

Lho kok bisa? Jarak antara Indonesia dengan Amerika Selatan itu 'kan sangat jauh, bukan?

Asal Nama Negara Suriname

Suriname dan Suku Jawa di Sudut Amerika Selatannetralnews.com

Penduduk asli Suriname adalah Indian Surinen, yang kemudian menjadi asal nama negara ini. Awalnya bangsa Spanyol menemukan negara ini pada tahun 1593, diikuti juga oleh bangsa Inggris yang kemudian mendiami daerah ini.

Kemudian pada tahun 1600an, bangsa Belanda menduduki Suriname dan merupapakan daerah jajahannya.

Masa Penjajahan Belanda

Suriname dan Suku Jawa di Sudut Amerika Selatanjavanenindiaspora

Dalam masa penajajahan Belanda, negara ini bernama Guyana Belanda. Pada tahun 1890-1939, ada sekitar 75.000 imigran dari Hindia Belanda (Indonesia) terutama suku Jawa didatangkan ke negara ini. Selain imigran dari suku Jawa, imigran Hindustan yang berasal dari India didatangkan. 

Para imigran ditempatkan di sektor perkebunan, mengalami kemajuan. termasuk juga di sektor lainnya seperti, bidang telekomunikasi, pembuatan jalan raya, serta dibukanya hubungan jalur laut langsung antara Suriname dengan Belanda.

Kemerdekaan Suriname

Suriname dan Suku Jawa di Sudut Amerika Selatannilni.com

Pada tanggal 15 Desember 1954, pemerintah Belanda dengan beberapa perwakilan dari Suriname menandatangani sebuah memorandum. Memorandum itu isinya adalah rencana berakhirnya masa penjajahan dari pemerintah Belanda.

Pada tahun 1961, dalam Konferensi Meja Bundar, Suriname menuntut untuk dibentuknya sebuah pemerintahan sendiri yang kala itu diwakilkan oleh Perdana menteri Johan Adolf Pengel.

Pada tahun 1970, diadakan konferensi di Belanda untuk membicarakan perihal persiapan pelepasan Suriname. Kemudian terhitung pada tanggal 25 November 1975, Suriname menjadi negara merdeka.

Penduduk dan Bahasa

Suriname dan Suku Jawa di Sudut Amerika Selatanm.tempo.co

Populasi penduduk di Suriname terdiri dari beberapa kelompok, kelompok terbesarnya adalah Hindustani. Penduduk lainnya adalah kelompok; Kreol, Jawa, Amerindian, Tionghoa, Portugis, Belanda, Inggirs, Yahudi Sefardim, Brasil dan Lebanon.

Bahasa Belanda, digunakan sebagai bahasa resmi di Suriname. Bahasa lokal juga digunakan oleh orang Suriname diantaranya; bahasa Sranang Tongo, bahasa Hindustani, bahasa Jawa Suriname, dan lainnya. Sementara untuk pariwisata dan beberapa objek fasilitas di sana, bahasa Inggris yang digunakan.

Ragam Budaya di Suriname

Suriname dan Suku Jawa di Sudut Amerika Selatanid.wikipedia.org

Paramaribo merupakan kota terbesar di Suriname. Pusat bersejarah di Paramaribo merupakan salah satu daerah dengan budaya yang paling menarik di Amerika Selatan. Banyaknya bangunan bekas peninggalan kolonial pada abad 17 dan 18, menjadikan arsitektur Belanda asli di gedung gedung tua di daerah ini ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Suriname memiliki beragam budaya dan juga beragam festival, diantaranya; Malam Tahun Baru, Easter, Javanese Arrival Day, Phagwa Suci, Hari Buruh, Indian Arrival Day, Keti Koti, Hari Pribumi, Hari Kemerdekaan, Natal, Hari Tinju, dan lainnya.

Sepak bola merupakan olahraga favorit di negara ini. Beberapa pemain sepak bola terkenal adalah keturunan dari Suriname, seperti, Ruud Gullit, Frank Rijkaard dan Nigel de Jong.

Jadi sekarang kamu sudah tahu, mengapa suku Jawa bisa berada di negara Suriname, dan beberapa hal menarik lainnya yang berada di sana. Yups, mau dari negara mana saja atau suku mana saja, yang terpenting adalah tetap utamakan persatuan dan juga kedamaian pastinya!

Arif Rahmanto Photo Verified Writer Arif Rahmanto

pecinta kopi panas dan es teh manis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya