Curhatan Warga Ibu Kota: Jakarta Tak Jahat, Tapi Penuh dengan Kasih Sayang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Halo, perkenalkan, aku adalah seorang warga Jakarta. Aku adalah penghuni asli Jakarta, bukan pendatang yang mencari penghidupan di Jakarta. Kakek nenek dan orang tuaku berasal dari Jakarta. Akupun lahir dan besar di Jakarta. Siapa yang tidak tahu Jakarta, sebuah kota yang merupakan salah satu kota paling padat di Indonesia. Posisinya sebagai ibukota Indonesia membuatnya menjadi pusat pemerintahan, perekonomian, dan masih banyak lagi yang lainnya. Bisa kalian bayangkan bagaimana hidupku selama ini di Jakarta?
Ah ya, kali ini izinkan aku mengungkapkan uneg-unegku kepada kalian. Izinkan aku mengatakan bahwa aku mencintai Jakarta sama seperti mencintai keluargaku. Meskipun aku tahu banyak di antara kalian yang tidak suka pada Jakarta, bahkan membencinya. Segala macam label melekat pada Jakarta, mulai dari kota yang tidak sehat untuk ditinggali, kota dengan kriminalitas tinggi, kota metropolitan, sampai dengan kota yang langganan banjir. Semua label tersebut membuat kalian bergidik ngeri dan mencela Jakarta. Tetapi tidak bagiku, hingga kini aku masih mencintai Jakarta.
Bagiku, Jakarta bukan hanya sebuah ibukota Negara, tetapi kota tempat aku lahir dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Sejak kecil aku telah terbiasa dengan kehidupan Jakarta yang seolah-olah bisa memberikan aku segalanya, bisa memenuhi banyak keinginanku. Jakarta menjadi saksi bagaimana aku tumbuh dan berkembang, menjadi tempat aku bertemu banyak orang yang silih berganti datang dalam hidupku. Akses yang mudah telah aku dapatkan dari Jakarta. Jakarta bersedia menjadi tempat untukku mengukir mimpi dan mewujudkannya.
Editor’s picks
Aku sadar, jika kini Jakarta tidak lagi seperti tempat yang dulu aku kenal ketika kecil. Jakarta yang dulu tidak terlalu “ganas” seperti saat ini. Jakarta yang dulu masih lebih bersahabat bagi banyak orang. Aku tahu itu. Akupun sedih melihat Jakarta yang kini semakin tidak ramah pada manusia. Tapi aku juga sadar bahwa semua itu adalah akibat ulah kita sendiri sebagai manusia, mungkin termasuk aku yang ada di dalamnya. Aku merindukan Jakarta yang dulu, dan aku mau berusaha mewujudkan Jakarta yang lebih baik.
Jika harus memilih maka aku akan memilih untuk tetap tinggal di Jakarta. Jakarta bukan hanya perkara sebuah kota tetapi tempat semua kenangan hidupku bermula. Aku mencintai Jakarta sama seperti mencintai keluargaku.
Baca Juga: Ini Dia Tempat-tempat Hangout Tersembunyi di Jakarta yang Harus Kamu Kunjungi