Keren nan Unik, Masjid Berkonsep Hajar Aswad Ini Didapuk Anti Gempa

Megah banget

Padang, IDN Times - Saat menghadiri puncak perayaan Hari Pers Nasional, Jumat (9/2), Presiden Joko Widodo menyempatkan untuk menunaikan salat Jumat di Masjid Raya Sumatera Barat. Masjid ini merupakan salah satu yang terbesar di tanah Minang.

Baru diresmikan pada 2014, masjid ini mampu menarik perhatian masyarakat karena keindahannya. Setiap lekuk desainnya menyimpan makna yang mencerminkan sikap religius masyarakat Minangkabau.

1. Pembangunannya dilakukan selama 7 tahun

Keren nan Unik, Masjid Berkonsep Hajar Aswad Ini Didapuk Anti GempaIDN Times/William Utomo

Masjid ini mulai dibangun pada 2007 ditandai dengan peletakan batu pertama. Masjid  tiga lantai ini menempati area seluas 40.343 meter persegi di pusat Kota Padang. Setelah mengalami empat kali tahapan pembangunan, masjid ini akhirnya dibuka untuk umum pada 7 Februari 2014. Ada pun total dana yang dihabiskan sekitar Rp 175 miliar.

2. Struktur bangunannya tahan gempa

Keren nan Unik, Masjid Berkonsep Hajar Aswad Ini Didapuk Anti GempaIDN Times/William Utomo

Sadar bahwa Padang menjadi salah satu titik rawan gempa, panitia pembangunan masjid merancangnya dengan konsep anti gempa. Selain konstruksi, bahan yang dipilih juga aman dari goncangan gempa. 

Keren nan Unik, Masjid Berkonsep Hajar Aswad Ini Didapuk Anti GempaIDN Times/William Utomo

Adalah seorang arsitek bernama Rizal Muslimin yang berada di balik pembangunan tempat ibadah ini. Dia merupakan pemenang sayembara yang dilakukan oleh pemerintah setempat, setelah menyisihkan lebih dari 300 arsitek lainnya. 

3. Atap masjid menyimpan dua arti sekaligus

Keren nan Unik, Masjid Berkonsep Hajar Aswad Ini Didapuk Anti GempaIDN Times/William Utomo

Jika dilihat sekilas, atap masjid ini memang mirip dengan rumah Gadang pada umumnya, yaitu berbentuk bagonjong. Ini jelas mencerminkan adat masyarakat Minangkabau yang terkenal religius. 

Keren nan Unik, Masjid Berkonsep Hajar Aswad Ini Didapuk Anti GempaIDN Times/William Utomo

Namun, jika dicermati, ada bentuk lain, yaitu sebuah kain yang ditarik di empat sudutnya. Bentuk tersebut menggambarkan bentangan kain yang digunakan untuk mengusung Hajar Aswad. Pada zaman Nabi Muhammad, kain itu digunakan untuk memutuskan perselisihan empat suku Quraisy. Mereka berselisih karena berebut memindahkan Hajar Aswad usai renovasi Kabah. Akhirnya Nabi meminta mereka mengangkatnya menggunakan kain dengan memegangnya di masing-masing sudut.

Baca juga: Salat Gerhana di Masjid Akbar Surabaya, Ibadah Sekaligus Edukasi

4. Interior megah dipenuhi ukiran kaligrafi

Keren nan Unik, Masjid Berkonsep Hajar Aswad Ini Didapuk Anti GempaIDN Times/William Utomo

Masjid yang diperkirakan mampu menampung sekitar 20 ribu jamaah ini juga memiliki interior yang cukup menarik. Mihrab masjid menyerupai Hajar Aswad. Bagian atap dalam tampak megah dengan balutan nama-nama Allah atau Asma’ul Husna berwarna keemasan. 

Keren nan Unik, Masjid Berkonsep Hajar Aswad Ini Didapuk Anti GempaIDN Times/William Utomo

Tak hanya itu, dinding Masjid Raya Sumatera Barat ini juga terdapat ukiran tempat Al-Qur’an dengan empat sudut. Empat sudut ini mencerminkan empat wahyu Allah yaitu Zabur, Taurat, injil, dan Al Quran. Yang lebih spesial, karpet di masjid ini merupakan bantuan langsung dari pemerintah Turki.  

Wah, tampak megah dan penuh makna ya. Kalau sedang ke Padang, sempatkan mampir ke sini ya.

Baca juga: Dilarang Bangun Masjid, Kelompok Muslim Dapat Ganti Rugi

 

 

Topik:

  • Bella Manoban

Berita Terkini Lainnya