Viganella, Desa yang Tidak Pernah Merasakan Teriknya Sinar Matahari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di Indonesia, merasakan hawa panas dari matahari sudah biasa. Bahkan, suhu panas di Indonesia pernah mencapai >50 derajat celcius. Kenyataan di atas berbanding terbalik dengan sebuah desa kecil di dataran Italia, Viganella.
Desa Kecil di Milan, Italia
Letaknya di daerah Milan, Italia membuat desa ini cukup populer. Namun, keberadaannya yang berada di bawah lembah membuat desa ini tidak bisa disinari matahari. Sinar matahari yang menyinari terhalang oleh gunung yang menyebabkan desa ini serasa mengalami musim dingin abadi.
Tiga Bulan Tanpa Sinar Matahari
Ketika musim dingin datang, desa ini menjadi semakin dingin. Bayangkan saja, ketika musim panas menyinari sebagian besar kota di Italia, Viganella tetap tidak bisa merasakan sinar matahari. Apalagi memang cuaca sedang musim dingin.
Sinar matahari yang datang benar-benar terhalang oleh bayangan gunung selama tiga bulan lamanya selama musim dingin. Pada bulan November, Matahari benar-benar menghilang sampai datang musim panas di bulan Februari.
Editor’s picks
Matahari "buatan"
Selama beratus-ratus tahun, desa ini sulit untuk mendapatkan sinar matahari. Tahun 2004 seorang insinyur datang ke tempat ini dan mengadakan pertemuan untuk membuat matahari buatan. Tahun 2005, Walikota Viganella mengucurkan dana $100.000 dan konstruksi pun dapat dimulai.
Konsep Matahari Buatan
Insinyur tersebut secara sederhana menjelaskan cara kerja matahari buatan ini. Mereka hanya harus membuat cermin yang sangat besar agar matahari dapat memantulkan sinarnya ke desa tersebut.
Hasil Akhir Matahari "buatan"
November 2006, Cermin raksasa berdiameter 40 meter persegi dan berat 1,1 ton berhasil dipasang. Sejak itu, desa Viganella dapat merasakan sinar matahari selama 6 jam dalam satu hari.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.