5 Istana Kerajaan di Indonesia yang Bisa Kamu Kunjungi

Saksi sejarah budaya Indonesia

Di Indonesia banyak bangunan bersejarah dan situs sejarah yang usianya lebih tua dari negara Indonesia sendiri. Berkunjung ke istana kerajaan kuno yang ada di Indonesia, kita akan dibawa untuk melihat kembali ke era di mana negara yang besar ini dulunya masih diperintah oleh kerajaan kuno, yang masing-masing wilayahnya terpisah.

Warisan sejarah dan budaya dari kerajaan-kerajaan itu masih terjaga sampai hari ini. Warisan tersebut masih bisa dikunjungi dan dipelajari, yang masing-masing menceritakan kisah-kisah dari generasi ke generasi.

Berikut ini istana-istana kerajaan kuno di Indonesia yang masih bertahan dan terjaga keindahannya.

1. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

5 Istana Kerajaan di Indonesia yang Bisa Kamu Kunjungien.wikipedia.org

Terletak di jantung kota bersejarah Yogyakarta, istana ini pertama kali dibangun pada tahun 1700-an untuk keluarga kerajaan Yogyakarta. Istana ini telah mengalami berbagai hal. Mulai dari penyerbuan musuh, direvitalisasi, dimodifikasi, mengalami bencana alam, dan dibangun kembali.

Kompleks ini masih berfungsi sebagai bangunan untuk otoritas tradisional lokal. Tetapi wisatawan dapat mengunjungi beberapa bagian dari istana kuno ini. Termasuk museum yang dipenuhi dengan artefak kuno yang dimiliki oleh kesultanan.

2. Puri Saren Ubud

5 Istana Kerajaan di Indonesia yang Bisa Kamu Kunjungisaptapesonabali

Istana yang kental dengan arsitektur Bali yang kuat ini adalah pusat dari Kerajaan Ubud selama pemerintahan kerajaan kuno di Indonesia. Sejak dulu sampai saat ini, Ubud masih merupakan pusat seni dan budaya Bali. Dalam istana ini sering diadakan berbagai pertunjukan budaya secara teratur, dari musik tradisional hingga teater dan tari.

Garis keturunan keluarga kerajaan Ubud masih hidup dan tinggal di istana ini. Tetapi beberapa bagian bangunan terbuka untuk wisatawan, di mana mereka dapat mengamati interior dan dekorasi tradisional yang mengesankan dengan ukiran batu bergaya Bali.

3. Istana Maimun

5 Istana Kerajaan di Indonesia yang Bisa Kamu Kunjungiid.wikipedia.org

Istana bersejarah ini berada di Medan, Sumatera Utara. Istana ini peninggalan dari Kesultanan Deli, didirikan pada tahun 1888. Dirancang oleh arsitek Eropa, istana ini dikagumi karena gaya dan desain interiornya, yang menampilkan unsur warisan budaya Melayu, arsitektur Timur Tengah, ornamen Belanda, serta pengaruh dari arsitektur Spanyol dan Italia.

Istana kuno ini sekarang berfungsi sebagai museum yang memamerkan berbagai artefak, foto, dan persenjataan bersejarah.

4. Keraton Kasepuhan Cirebon

5 Istana Kerajaan di Indonesia yang Bisa Kamu Kunjungibalkot.com

Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan istana tertua dari salah satu kerajaan kuno Islam di Indonesia yang masih sangat terpelihara dengan baik. Dibangun pada 1447 dengan campuran arsitektur dari Sunda, Jawa, Belanda, Islam, dan Cina.

Sampai saat ini masih ada keturunan Sultan yang masih tinggal di istana. Meskipun begitu, beberapa bagian Keraton Kasepuhan Cirebon dibuka untuk umum. Wisatawan dipersilakan untuk menjelajahi bagian-bagian istana. Termasuk ruang museum yang memamerkan pusaka kerajaan dan kereta perang.

5. Istana Siak Sri Indrapura

5 Istana Kerajaan di Indonesia yang Bisa Kamu Kunjungiwisatasumatera

Terletak di Provinsi Riau, istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Indrapura yang memerintah dari 1723 sampai kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Istana ini dirancang oleh arsitek Jerman. Sehingga arsitekturnya mencakup Eropa dan pengaruh Melayu. Dekorasinya dipenuhi dengan ornamen dan perabotan dari Eropa.

Saat ini, istana menjadi objek wisata yang populer, menceritakan bagaimana kehidupan para bangsawan selama era tersebut. Wisatawan dapat mengamati berbagai senjata, peralatan, dan alat musik yang digunakan oleh para bangsawan.

Di antara kelima kerajaan di atas, mana nih yang pernah kamu singgahi?

nathan adiel Photo Verified Writer nathan adiel

just an ordinary man full of passion

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya