Bagai Dua Kutub, Begini Kehidupan Kota Terpanas dan Terdingin di Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagaikan dua dunia berbeda, Dasht-e Lut merupakan tempat dengan suhu terpanas di dunia mencapai 70 derajat celcius. Sedangkan, Oymyakon adalah tempat paling dingin di dunia dengan salju permanen. Seperti apa penampilan kontras keduanya?
Tempat Terpanas di Dunia, Dasht-e Lut, Iran
Sebuah kawasan gurun pasir bernama Dasht-e Lut dianggap sebagai tempat paling panas di dunia. Data yang dirilis NASA menunjukkan salah satu tempat di Iran ini punya suhu terpanas di bumi. Bahkan, suhu di Gurun Lut mencapai 70,7 derajat celcius pada 2005.
Pemindaian suhu permukaan bumi ini dilakukan oleh instrumen NASA yang dipasang Thermal Infrared Sensor pada satelit Landsat-8. Kawasan ini terlihat gelap saat dipantau dari satelit.
Selain memiliki suhu yang sedemkian tinggi, kawasan ini menjadi yang paling kering di dunia. Namun, meski suhunya sangat tinggi, temperatur udaranya masih lebih hangat.
Dasht-e Lut merupakan gurun pasir terluas ke-25 di dunia, ukuran panjang 480 kilometer dan lebar 320 kilometer. Tak ada tumbuhan yang hidup di sana, termasuk pohon kaktus yang biasanya bisa bertahan di kondisi ekstrem.
Seorang fotografer portal berita The Guardian, Jerome Poulin, pernah menyusuri tempat ini dan mengabadikan momen tersebut. Walau yang terlihat hanyalah hamparan pasir, Gurun Lut tetap memiliki pesona yang luar biasa.
Pernah dilakukan penelitian di kawasan ini menggunakan sebotol susu. Peneliti mengklaim susu tidak akan bisa basi jika diletakkan di sini, karena bakteri tak bisa hidup dalam kondisi panas ekstrem.
Baca juga: 10 Tempat Wisata Bogor Paling Hits dan Cocok untuk Melamar Pacar
Tempat Terdingin di Dunia, Oymyakon, Yakutsk, Rusia
Oymyakon adalah desa yang ada di Kota Yakutsk, Rusia. Tempat ini secara resmi menjadi tempat terdingin di dunia yang ditinggali manusia, karena cuaca ekstrem dari iklim kutub utara, Artik.
Rekor terdingin yang pernah dicapai tempat ini adalah -71,2oC pada 1924. Dengan kondisi ini, tanah di desa Oymyakon selalu beku sepanjang tahun alias beku permanen.
Kali ini, giliran fotografer asal Selandia Baru bernama Amos Chapple yang berhasil mengabadikan perjalanannya. Ia sudah berkeliling ke 70 negara untuk memotret, termasuk Rusia.
Lewat jepretannya, ia membagi gambaran kehidupan warga Oymyakon. Hampir seluruh bagian kota selalu tertutup salju atau lapisan es. Semua orang yang berlalu lalang terlihat memakai jaket tebal berlapis-lapis.
Gak cuma itu saja, kamu juga harus terbiasa makan daging rusa atau kuda, karena tumbuhan hijau jarang tumbuh di sini. Setelah mengendarai mobil atau motor, mesin pun dibiarkan menyala agar tak sulit dihidupkan lagi gara-gara beku.
Penduduknya lebih banyak memilih beraktivitas dalam ruangan, karena suasana sekitar cukup sepi dan diselimuti kabut tebal. Bahkan, saat musim dingin di bulan Desember, matahari hanya bersinar selama 3 jam.
Tapi ketika masuk bulan Juni, tetap akan ada musim panas di Oymyakon. Suhu di sana akan naik hingga 22 derajat celcius dan matahari muncul selama 21 jam.
Baca juga: 10 Tempat Wisata Ini Indahnya Kebangetan sampai Dikira Hasil Editan