"Ketika Aku Memadukan Traveling dengan Novel dan Film Favorit"

Menikmati Jejak Imajinasi

Senang membaca novel dan menonton film? Juga dengan dunia traveling? Lalu bagaimana jika semuanya digabungkan? Aktivitas yang berbeda 'aliran' ini bila dipadukan, mampu membuat hari liburmu lebih menyenangkan. Apalagi jika bertualang bersama sahabat yang juga menyukai novel atau film yang sama, maka kita tidak sendirian dalam me-recall informasi dan berimajinasi selama perjalanan.

Tidak sedikit novel dan film fiksi maupun nonfiksi yang menyertakan deskripsi beberapa lokasi/tempat yang menarik imajinasi dan rasa ingin tahu kita untuk bertualang ke sana. Bagi yang memiliki semangat menabung yang tinggi atau budget berlebih, bisa menjajal sampai mancanegara. Merasakan dan mengalami langsung pengalaman maupun imajinasi sang kreator menjadi nilai yang tak terhingga bagi seorang penggemar bukan?

Menikmati Jejak Imajinasi dalam Novel

Ketika Aku Memadukan Traveling dengan Novel dan Film FavoritDoc. Pribadi

Para penggemar novel pasti memiliki paling tidak satu buku yang melekat di alam pikiran, bukan hanya karena gambaran alur cerita dan para tokohnya, tetapi juga karena ada suasana yang tercipta dari keberadaan para tokoh di suatu lokasi dengan deskripsi yang nyata.

Jika teman atau sahabat juga menyenangi hal yang sama, tentunya bisa menjadi bahan ngobrol yang seru bukan? Bukan tidak mungkin jika kemudian mengarah pada rencana untuk bertualang bersama ke tempat tertulis yang dirasa sangat memorial. 

Tempat yang ingin dituju bisa berupa cafe, sisi jalan atau perpustakaan kota, pasar tradisional, pelabuhan, pantai, hingga tempat wisata. Membuka halaman-halaman yang krusial selama perjalanan dapat kembali membimbing ingatan dan imajinasi kita ke tempat tujuan. Setelah tiba di tempat tujuan kita pasti ingin mencari spot tertentu yang sesuai dengan gambaran dalam novel, untuk mengalami langsung sepenggal kisah tokoh di tempat tersebut. 

Menikmati Jejak Imajinasi dalam Film

Ketika Aku Memadukan Traveling dengan Novel dan Film FavoritDoc. Pribadi

Sudah banyak film yang diangkat dari novel-novel populer, baik film nasional maupun film asing. Biasanya, meskipun alur ceritanya lebih dangkal, film lebih mampu menarik perhatian kita akan sebuah lokasi karena sangat mempengaruhi indra visual, sehingga mendapat gambaran yang lebih real daripada yang digambarkan dalam novel.

Hal ini mungkin lebih mempermudah bagi beberapa orang yang belum sempat membaca novelnya, untuk menyusun prioritas tempat yang ingin dituju, apalagi jika memiliki waktu yang terbatas. Adapula yang menjadi lebih tertarik untuk mengetahui alur cerita lebih dalam setelah menonton filmnya. Karena sekali lagi, mengalami langsung alur kisah adalah nilai yang lebih unik untuk traveling seperti ini.

Menikmati Sisi Unik Lainnya

Ketika Aku Memadukan Traveling dengan Novel dan Film FavoritDoc. Pribadi

Pastinya jangan sia-siakan kesempatan untuk mengeksplor di sekitar tempat tujuan. Yang hukumnya wajib tentu saja kuliner! Bila tempat tujuan adalah tempat yang belum pernah dikunjungi atau lokasi wisata, maka sepertinya perlu merasakan makanan atau minuman yang khas. Apalagi jika ada menu atau makanan favorit di tempat tersebut yang tergambar dalam novel atau film. Misalnya saja 'butterbeer' dalam novel Harry Potter.

Hal lainnya sudah pasti berupa merchandise yang bisa dijadikan koleksi memori pribadi, atau bisa juga kalau sedang tidak merasa repot untuk membawa ole-ole. Jika tempatnya bernuansa alam, mungkin kita bisa mengoleksi pasir pantai atau bebatuan unik yang bisa dijadikan asesoris pribadi, atau dedaunan dan bunga (yang berguguran) untuk dijadikan herbarium. 

Wajib Dokumentasi

Ketika Aku Memadukan Traveling dengan Novel dan Film FavoritDoc. Pribadi

Kalau sudah menyangkut traveling, maka tidak bisa lepas dari dokumentasi perjalanan. Mengambil gambar atau foto di beberapa spot yang terlihat menarik dan menjadi ciri khas suatu lokasi adalah hal yang sudah sangat lumrah dilakukan. Apalagi yang namanya selfie atau wefie. Asalkan jangan sampai melupakan aspek keamanan dan norma yang berlaku.

Hal lain yang wajib menjadi bahan dokumentasi misalnya tiket transportasi, tiket masuk dan leaflet museum atau tempat wisata, atau resi pembelian merchandise dan makanan.

Foto, tiket, dan leaflet yang diperoleh bisa menjadi sebuah kreativitas dalam merangkum perjalanan yang sudah dilewati sesuai dengan rangkaian alur kisah dalam novel atau film favorit. 

Dewi Daturante Photo Writer Dewi Daturante

Simple person.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya