Mau Bebas Traveling tapi Dibayar? Yuk Tiru 4 Trik Sukses Trinity Ini!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menulis jurnal perjalanan seolah menjadi sebuah kebiasaan baru yang dilakukan banyak orang usai melancong. Mengulas tempat wisata, mengelompokkan kuliner-kuliner paling direkomendasikan, dan menyortir foto-foto bagus adalah hal yang utama dilakukan selepas mendarat di tanah asal.
Mengangkat nama harum dunia pariwisata memunculkan sederetan nama penulis travel
Bahkan, saking banyaknya, jumlahnya tak terbendung lagi. Kalau dulu cuma Claudia Kaunang dan Trinity yang kesohor, kini blogger seperti Kadekarini, Febrian, dan Yuki Anggia perlahan turut naik daun.
Dampaknya, travel writer mulai jadi pekerjaan yang menghasilkan pundi-pundi rupiah dan dilirik banyak orang. Lebih dari itu, travel writer untuk banyak orang dianggap sebagai pekerjaan impian. Sudah jalan-jalan, dibayar pula.
Namun, kalau ditelisik, pekerjaan sebagai penulis perjalanan itu tak segampang yang dibayangkan lho. Ada hal-hal yang kudu diketahui, misalnya detail informasi, cara mendeskripsikan tempat wisata sejujur-jujurnya, dan menjahit kalimat supaya enak dibaca.
Perihal penulisan jurnal perjalanan ini, Trinity—travel writer yang sukses menerbitkan buku The Naked Traveler berseri—punya beberapa tips. Kepada IDN Times beberapa waktu lalu, ia memaparkan beberapa poin berikut ini.
1. Trinity: travel writer menulis jurnal sepersonal mungkin
Maksudnya adalah jurnal yang ditulis harus yang menggambarkan apa, siapa, dan hal apa saja yang ditemuinya sewaktu ia melancong. Selain itu, yang ditulis harus berdasarkan pengalaman pribadi. Menulis perjalanan sama halnya dengan menulis sebuah cerita. Ada nyawa, alur, dan tokoh-tokoh yang terlibat.
Kalimat yang dibangun menjadi sebuah wacana sebaiknya merupakan rangkaian yang enak dinikmati. Seperti sedang membaca dongeng non-fiksi. Penulis bisa menjadi tokoh utama yang terlibat dalam cerita.
Editor’s picks
2. Yang paling penting adalah menulis fakta yang ditemui sepanjang perjalanan
Fakta tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan keaslian objek wisata dan kondisi lingkungan sekitarnya. Jadi, pembaca kan punya gambaran terhadap hal-hal yang harus disiapkan ketika berkunjung ke sana.
Baca Juga: 5 Tempat di Indonesia Ini Bisa Dijadikan Liburan ala Musim Dingin Lho!
3. Menulis hal-hal yang tak bisa di-Googling atau ditemui di Wikipedia
Itu berarti, travel writer harus mengulik hal-hal baru selama traveling. “Kalau yang ditulis adalah yang bisa kita baca di Wikipedia, sama saja tak ada edit value,” tutur Trinity.
4. Menjadi penulis perjalanan harus banyak jalan-jalan
Perjalanan sama dengan observasi. Dengan itu, penulis bakal banyak bahan dan latihan untuk membuat karya. Dengan melakukan perjalanan pula, ia akan memperkaya pengalaman, utamanya pengalaman mengulik tulisan.
Jadi gimana, makin tertarik untuk jadi travel writer? Kapan lagi jalan-jalan dibayari, kan?
Baca Juga: 12 Destinasi Ini Warna-warni bak Pelangi, Indahnya Kebangetan!