6 Tips Traveling saat Matahari Terik, Biar Kulit Gak Makin Gosong

Abis liburan masa senewen soal kulit

Paparan sinar matahari bisa jadi momok bagi sebagian besar orang saat traveling ke tempat terbuka, contohnya pantai dan gunung. Sinar UV bisa menyebabkan sensasi terbakar pada kulit yang bikin kita gak bisa leluasa menikmati liburan. Belum lagi rasa khawatir akibat warna kulit yang bisa makin gelap dan kusam. Duh!

Sebelum hal itu terjadi, yuk aplikasikan 6 tips berikut ini!

1. Pakai sunblock wajib hukumnya! 

6 Tips Traveling saat Matahari Terik, Biar Kulit Gak Makin GosongUnsplash.com/Aziz Acharki

Saat bersinggungan langsung dengan matahari, baik untuk liburan atau bekerja, sunblock menjadi sesuatu yang wajib kamu punya. Ketika berada di bawah matahari terik, perlindungan body lotion  saja bakal kurang maksimal.

Karena lotion sebetulnya berfungsi untuk melembabkan kulit, artinya kaya mosturizer tetapi biasanya rendah SPF. Meski begitu, kini sudah ada lotion  yang mengandung SPF dan tabir surya.

Pastikan body lotion dan sunblock kamu mengandung SPF minimal 30 dan bertuliskan  “broad spectrum”. Produk jenis ini biasanya mampu melapisi kulit dari sengatan matahari, sinar UVA, sekaligus UVB. Aplikasikan sunscreen  setiap dua jam sekali untuk hasil yang maksimal.

2. Gunakan pelindung seperti topi

6 Tips Traveling saat Matahari Terik, Biar Kulit Gak Makin GosongUnsplash.com/Tomas Salas

Meski sudah menggunakan tabir surya, hal tersebut tidak menjamin kamu bakal terhindar dari efek sunburn seratus persen. Kamu tetap membutuhkan tindakan pencegahan lain misal menutup bagian tubuh, seperti dengan topi, masker, atau jaket cardigan. Alternatif lainnya bisa juga berteduh menggunakan payung.

3. Hindari keluar di waktu-waktu ini

6 Tips Traveling saat Matahari Terik, Biar Kulit Gak Makin GosongUnsplash.com/Caju Gomes

Meski tidak menimbulkan efek kulit terbakar, tetapi sinar matahari pagi dan sore justru punya efek negatif bagi kulit. Seorang peneliti dari Pusat Penelitian Kesehatan di California,  William B. Grant, mengemukakan dua waktu tersebut, matahari memancarkan sinar UVA lebih banyak dari UVB. Padahal sinar UVA meningkatkan risiko melanoma alias kanker kulit.

Para ahli merekomendasikan agar kita berjemur antara pukul 10 pagi hingga 3 sore. Di waktu tersebut, kamu bisa mendapat manfaat baik sinar matahari, di antaranya asupan vitamin D dan juga bisa menurunkan risiko kanker kulit. 

Meski sinar matahari punya manfaat baik untuk kulit, tetapi terpapar dalam durasi terlalu lama saat cuaca terik bisa menimbulkan risiko. Salah satunya kulit terbakar hingga melepuh.

4. Konsumsi vitamin untuk jaga kesehatan kulit

6 Tips Traveling saat Matahari Terik, Biar Kulit Gak Makin GosongUnsplash.com/Jonathan Perez

Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, tubuh juga perlu perlindungan dari dalam dengan mengkonsumsi suplemen tertentu. Salah satu yang direkomendasikan adalah astaxanthin, yakni suplemen antioksidan sekaligus pigmen diproduksi oleh alga air. Fungsi utamanya jelas untuk merespon sinar UV.

Biasanya tubuh perlu penyesuaian selama beberapa pekan hingga bisa menyerap manfaat suplemen secara maksimal dan memberikan perlindungan alami. Dalam jangka waktu tertentu, suplemen ini bisa dikonsumsi secara reguler.

Baca juga: 11 Negara yang Punya Peraturan Aneh, Tetap Patuhi saat Traveling ya!

5. Konsumsi makanan tinggi antioksidan

6 Tips Traveling saat Matahari Terik, Biar Kulit Gak Makin Gosongcleanfoodcrush.com

Jika ragu dengan bantuan suplemen, kamu bisa mulai maintainance pola makan sehat. Konsumsi sayur dan buah yang mengandung antioksidan tinggi akan membantumu menjaga kesehatan, serta kecantikan kulit. 

Hal tersebut dapat menjaga keseimbangan omega-6 dan omega-3 dalam kulit, menjadi perlindungan pertama terhadap sinar matahari, serta melawan radikal bebas.

6. Perhatikan durasi paparan sinar matahari

6 Tips Traveling saat Matahari Terik, Biar Kulit Gak Makin GosongUnsplash.com/Amy Humphries

Efek terbakar alias sunburn bisa berbeda tiap individu, begitu pula dengan tanda-tandanya. Beberapa faktor yang mempengaruhi di antaranya durasi paparan dan phototype kulit. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Kulit putih pucat

  • Durasi paparan :15-30 menit
  • Gejala: terbakar tetapi tidak akan berubah warna menjadi cokelat

2. Kulit putih

  • Durasi paparan : 25-40 menit
  • Gejala: akan terbakar dan akan sedikit kecokelatan

3. Kulit putih agak gelap

  • Durasi paparan : 30-50 menit
  • Gejala : berwarna kecokelatan pada awal terbakar

4. Kulit kuning langsat

  • Durasi paparan : 40-60 menit
  • Gejala : kecokelatan tetapi sulit terbakar

5. Kulit sawo matang

  • Durasi paparan : 60-90 menit
  • Gejala : kecokelatan tetapi jarang terbakar

6. Kulit coklat atau hitam

  • Durasi paparan : 90-150 menit
  • Gejala : akan berwarna lebih gelap tetapi tidak terbakar

Baca juga: 15 Destinasi yang Harus Sekali Seumur Hidup, Gak Bakal Rugi Deh!

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya