Timeline & Rincian Biaya Daftar 'Work and Holiday' Visa ke Australia

Sebenarnya gampang banget sih prosesnya, tapi ...

Nama program 'work and holiday' visa (WHV) atau visa bekerja dan berlibur mendadak booming di akhir tahun 2016 dan awal 2017. Visa yang dulunya lebih mudah didapatkan, kira-kira dalam kurun waktu 1,5-2 bulan, kini muda-mudi Indonesia harus menunggu hingga hitungan tahunan.

Pendaftaran akan dibuka tiap tahun di bulan Juli karena di saat itulah jumlah pendaftar WHV di-reset dari nol kembali. Hingga Januari 2018, ketika penulis mengecek website Dirjen Imigrasi Indonesia, tercatat ada 4.879 peserta yang berada di waiting list.

Sesuai penjelasan dari pihak Dirjen Imigrasi Indonesia yang tercantum di imigrasi.go.id, program WHV ini sendiri merupakan hasil kerjasama bilateral Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia. Sebenarnya program ini sudah ada sejak tahun 2009 namun program ini baru menjadi primadona setelah tahun 2016 atau 2017.

Dulu kuota peserta WHV hanya berjumlah 100 orang saja. Namun setelah 2012, kuota per tahunnya diubah mencapai 1.000 orang.

Menjadi salah satu orang yang bisa disebut beruntung, mungkin gak ada salahnya kalau penulis berbagi proses pendaftaran hingga akhirnya bisa berangkat ke negara kangguru. Yuk simak bersama!

1. 30 Juli 2016 - Tes IELTS - Rp 2.850.000,00

Timeline & Rincian Biaya Daftar 'Work and Holiday' Visa ke Australiaims.edu.bt

Setelah penulis mantap memutuskan untuk mendaftar program ini dan tentunya sudah direstui oleh orangtua, penulis langsung mendaftarkan diri untuk mengikuti tes IELTS. Penulis mendaftar online ke IALF dan membayar biaya tes via kartu kredit.

Kalau gak punya kartu kredit, coba cari informasi dan bisa bertanya ke pihak yang menggelar tes di kota tempat tinggalmu, metode apa saja yang bisa dipakai buat pembayaran pendaftaran tes IELTS. Untuk mengikuti tes IELTS, sebenarnya tidak hanya di IALF saja, tapi bisa dilakukan di tempat lainnya yang menyelenggarakan tes IELTS resmi.

Oh ya, jadi IELTS ini ada 2 tipe, General Training (GT) dan Academic Purpose (AP). Bedanya, GT diutamakan untuk orang kerja dan lebih general banget topiknya. Kalau AP itu memang ditujukan untuk mereka yang mau sekolah atau kuliah.

Buat yang mau apply WHV, syaratnya cukup pakai GT dan batas minimal skornya adalah 4,5. Jangan takut kalau gak bisa atau belum lancar berbahasa Inggris, teman-teman bisa download contoh soal IELTS yang lalu-lalu dari Google terus tinggal latihan sendiri menggunakan timer.

Kalau teman-teman punya tabungan lebih, teman-teman bisa mengikuti IELTS preparation course. Satu lagi, coba sering-sering nonton acara berita berbahasa Inggris atau film western dengan subtitle Inggris deh, dijamin efektif!

2. 12 Agustus 2016 - IELTS keluar dan langsung daftar Imigrasi - Gratis!

Timeline & Rincian Biaya Daftar 'Work and Holiday' Visa ke Australiaimigrasi.go.id

Mungkin timeline penulis agak berbeda dari teman-teman WHV lainnya. Penulis memutuskan untuk daftar pas di hari hasil IELTS keluar (12 hari setelah tes IELTS dilakukan).

Untuk kamu yang mau daftar bisa langsung mengunjungi website Dirjen Imigrasi Indonesia di imigrasi.go.id. Namun sayangnya hingga tulisan ini dibuat, pendaftaran masih ditutup karena peserta membeludak.

Cara mendaftaranya gampang banget kok, tinggal isi semua data sesuai identitas kalian, terus klik simpan. Gak perlu dilakukan berkali-kali selama kalian terhubung dengan internet.

Setelah kalian meng-klik tombol simpan, memang gak ada konfirmasi apa-apa dan jangan takut kalau data kalian gak tersimpan. Buktinya, penulis sudah melewati semuanya dan sampai di Australia dengan selamat.

3. 26 Agustus 2016 - Dapat email panggilan wawancara dari Dirjen Imigrasi - Gratis!

Timeline & Rincian Biaya Daftar 'Work and Holiday' Visa ke Australiapeppervirtualassistant.com

Waktu itu, penulis dapat email yang isinya adalah informasi soal wawancara dan verifikasi data di Dirjen Imigrasi Jakarta. Proses ini bukan buat dapetin visanya lho, guys.

Cuma buat dapetin surat rekomendasi dari pemerintah Indonesia saja sebelum mendaftarkan diri ke Australia Visa Application Center (AVAC).

4. 15 Sept 2016 - Wawancara di Dirjen Imigrasi - Gratis!

Timeline & Rincian Biaya Daftar 'Work and Holiday' Visa ke Australiainfostudiluarnegeri.com

Untuk wawancara, penulis diwajibkan pergi ke kantor Dirjen Imigrasi di Jakarta. Gak ada dress code khusus kok untuk wawancara, tapi lebih baik pakai kemeja, celana jeans, serta sepatu tertutup.

Untuk antriannya saat itu sih, first come first serve. Jadi semakin pagi kamu datang, maka semakin cepat pula kamu dipanggil untuk verifikasi dokumen.

Penulis masih ingat saat itu, penulis datang sekitar pukul 09.30 WIB, jadinya penulis dapat nomor antrian 50-an. Penulis dipanggil untuk wawancara dan verifikasi data sekitar pukul 11.40 WIB.

Penulis dapat petugas yang namanya Pak Henrikus dan fyi, orangnya baik banget. Gak ditanyain pertanyaan aneh-aneh kok dan jawab aja sejujurnya, guys.

Kemampuan berbahasa Inggrismu juga dites, cuma beda-beda. Ada petugas yang sepanjang wawancara ngomong pakai bahasa Inggris, ada yang seperti Pak Henrikus yang cuma minta penulis menjelaskan alasan mau ambil WHV menggunakan bahasa Inggris.

Sayangnya, hari itu penulis ketinggalan surat kuasa dari orang tua dan hasil fotokopi sertifikat IELTS gak jelas. Jadi penulis harus kembali ke Dirjen Imigrasi secepatnya buat memberikan dua dokumen itu.

Penulis memutuskan buat ngasih dua dokumen yang ketinggalan itu keesokan harinya. Gak perlu daftar dan ambil nomor antrian kok. Tinggal datang dan nanti bisa menitipkan ke security di kantor Dirjen Imigrasi yang di bagian bawah.

Untuk rincian biaya bakal penulis kupas satu per satu ya.
> Tiket pesawat SUB-CGK-SUB: Rp 1.000.000. Saat itu penulis cuma membeli tiket one way saja karena masih belum tahu sampai kapan di Jakarta. Penulis memutuskan buat lodge dokumen sendiri ke AVAC. Kalau teman-teman gak mau stay lama di Jakarta dan lodge dokumen kalian ke AVAC sendiri, kalian bisa pakai jasa kurir kok. 
> Uber: 350.000-400.000. Ini biaya Uber selama penulis di Jakarta, bolak balik rumah dan Dirjen Imigrasi, termasuk waktu penulis lodge dokumen ke AVAC.
> Penulis beruntung karena punya saudara, jadi penulis tinggal di rumah saudara. Kalau teman-teman gak punya saudara, teman-teman bisa mencari kos atau hostel murah harian. Cuma untuk meletakkan kepala untuk istirahat saja kok.

5. 16 Sept 2016 - Dapat surat rekomendasi - Gratis!

Timeline & Rincian Biaya Daftar 'Work and Holiday' Visa ke AustraliaDoc. Pribadi

Ini salah satu kejadian ajaib yang penulis alami. Jadi, setelah wawancara, ada satu teman yang langsung mendapatkan surat rekomendasi. Sorenya langsung dapat!

Padahal biasanya peserta WHV harus menunggu 5 hari sampai seminggu. Nah, karena di hari-H wawancara (15 September 2016) penulis ketinggalan dua dokumen, di pikiran penulis waktu itu, "Wah, aku pasti molor nih di Jakarta, dokumenku aja baru lengkap tanggal 16 September."

Jadi ceritanya, pas tanggal 16 September 2016, waktu penulis pulang dari Dirjen Imigrasi ke arah Jakarta Barat, setelah mengantar dokumen yang ketinggalan, tiba-tiba penulis dapat email dari Dirjen Imigrasi. Ternyata penulis langsung mendapatkan surat rekomendasi dari pemerintah Indonesia!

Lega banget rasanya gak perlu nunggu berhari-hari di Jakarta. Penulis langsung memutuskan buat lodge dokumen ke AVAC hari Seninnya.

6. 19 Sept 2016 - Lodge dokumen ke AVAC - Rp 4.819.500

Timeline & Rincian Biaya Daftar 'Work and Holiday' Visa ke Australiavfsglobal.com

Tempatnya ada di Kuningan City lantai dua dan di sini penulis (lagi-lagi) ketinggalan satu dokumen. Jadi, ternyata petugas yang menerima dokumen meminta CV dan akhirnya penulis harus ke bagian depan kantor AVAC (untung di depan ada semacam internet and computer corner yang mahalnya buset, tapi mau gimana lagi).

Untuk membuka akun email dan print CV yang gak sampai 5 menit, penulis harus membayar Rp 21.000. Penulis juga harus fotokopi bagian belakang paspor yang belum difotokopi. Di depan pintu AVAC pas untungnya memang ada tempat buat pas foto dan fotokopi, tentu dengan harga yang lebih mahal dari biasanya. 

Selain memasukkan aplikasi ke sini, penulis juga harus membayar biaya aplikasi WHV sebesar Rp 4.819.500. Perlu dicatat, kalian gak bisa menggunakan kartu debit, jadi harus keluar dulu untuk ambil duit cash dari ATM.

Oh ya, keamanan di AVAC benar-benar ketat, kalian gak diperbolehkan bawa laptop ke dalam juga gak boleh memakai handphone kalau sudah masuk ke dalam AVAC. Tempat AVAC jadi satu juga sama Visa Application Center buat New Zealand dan United Kingdom.

Sebelum masuk kalian bakal ditanyain kok, mau aplikasi visa kemana, nanti dikasih nomor antriannya. Kalian harus sering cek-cek ke layar monitor ya atau dengar pengumuman kalau nomor kalian keluar.

7. 23 Sept 2016 - dapet HAP ID - Gratis!

Timeline & Rincian Biaya Daftar 'Work and Holiday' Visa ke AustraliaDoc. Pribadi

Sebenarnya gak gratis karena penulis sudah bayar biaya visa Rp 4.819.500. Jadi setelah lodge dokumen ke AVAC, kalian nantinya akan dapat semacam nomor HAP ID yang harus kalian print dan bawa saat medical check up

8. 27 Sept 2016 - Medical check up - Rp 760.000

Timeline & Rincian Biaya Daftar 'Work and Holiday' Visa ke Australiageronimo.fm

Karena penulis sudah pulang ke Surabaya, penulis melakukan medical check up di Rumah Sakit Premier, Surabaya yang berlokasi di daerah Nginden. Tempatnya ada di lantai dua dan agak di ujung.

Teman-teman bisa tanya aja ke bagian informasi dan kasih tahu ke mereka kalau kalian mau medical check up untuk kelengkapan visa. Sampai di tempat check up, penulis langsung mengisi data karena gak pernah jadi pasien di sana.

Terus serahkan kertas yang ada nomor HAP ID,  lalu tinggal tunggu sebentar sebelum akhirnya diminta ke toilet untuk mengambil sample urin. Penting dicatat untuk perempuan, bila mau medical check up, pastikan kalian tidak sedang menstruasi ataupun bila sudah selesai, pastikan kalian sudah benar-benar bersih dan tuntas.

Kalau tidak, kalian harus mengulang tes urin dan membayar ulang. Setelah selesai memberikan sample urin, penulis menunggu beberapa menit sebelum dites kesehatan general lainnya bersama dokter yang sudah ditunjuk. Jujur penulis lebih takut waktu medical check up dibandingkan proses pendaftaran lainnya.

Soalnya penulis tahu ada peserta lain yang harus mengulang proses ini gara-gara satu dan lain hal, misalnya ada bercak atau flek di paru-paru. Secara garis besar pas dites kesehatannya sama dokter, dia bakal periksa dan tanya-tanya riwayat kesehatanmu.

Dokternya juga bakal fokus di komputernya yang penulis yakin, itu adalah health assessment peserta WHV yang langsung dikirim hasilnya ke Sydney (semacam pusat kesehatan yang bakal tentuin kalian cukup sehat atau gak buat bekerja dan berlibur di Australia). Oh ya, kalau kalian pakai kacamata, pas medical check up dibawa atau dipakai aja kacamatanya.

Tes kesehatan belum selesai, penulis masih harus lanjut ke lantai satu buat tes rontgen. Penulis bisa bernapas lega karena waktu mengambil hasil tes keesokan hari, ternyata hasilnya bagus semua. Oh ya, dengar-dengar harga medical check up-nya sudah naik jadi Rp 890.500 atau Rp 819.000 gitu. Pokoknya jadi Rp 800.000-an deh.

9. 29 Sept 2016 - Working Holiday Visa Granted!

Timeline & Rincian Biaya Daftar 'Work and Holiday' Visa ke AustraliaDoc. Pribadi

Sebenarnya tanggal 30 September penulis melayangkan email ke Dirjen Imigrasi bersama bukti pembayaran medical check up. Soalnya ada beberapa teman yang bilang kalau mau visanya keluar cepat, bisa kirim aja bukti pembayaran rumah sakit ke email Dirjen Imigrasi.

Ternyata email penulis dibalas dan petugasnya bilang kalau visa penulis sudah keluar kemarin (29 September 2016) pagi dan sudah dikirim juga via email. Tapi waktu penulis cek di tanggal 29 dan 30, bahkan cek di folder spam, email visa itu tidak ditemukan.

Beruntung, petugas Dirjen Imigrasiya (yang sigap dan pintar), visa penulis sudah di-attach di email. Akhirnya, setelah melalui naik turun lembah, akhirnya visa WHV penulis granted juga. Rasanya, percaya deh, lega banget!

10. 1 Des 2016 - Berangkat ke Melbourne - Rp 3.200.000

Timeline & Rincian Biaya Daftar 'Work and Holiday' Visa ke AustraliaDoc. Pribadi

Penulis memutuskan Melbourne sebagai destinasi pertama untuk mendarat di Australia pada saat itu. Kalau gak salah penulis membeli tiket di akhir Oktober atau awal November via Traveloka.

Untuk sekali jalan menggunakan maskapai Garuda Indonesia saat itu, penulis harus merogoh kocek sebesar Rp 3.200.000. Saran penulis sih coba sering-sering cek website yang menjual tiket pesawat dan cari yang terbaik serta paling pas buat kalian sendiri.

Perjalanannya lumayan lama, walau gak selama ke Amerika ya. Tapi lebih baik kalau kalian bisa naik penerbangan yang nyaman dan enak untuk mencapai Australia. 

Mungkin sekarang udah gak segampang ini prosesnya. Tapi secara garis besar, proses yang akan kalian lewati juga seperti ini. Secara total, biaya yang penulis keluarkan sebelum berangkat adalah Rp 13.030.000. Biaya itu belum termasuk biaya kecil-kecil seperti jajan di Jakarta (yang harganya sudah hampir sama seperti di Australia) dan juga biaya settlement awal yang aku bawa ke Australia (sekitar Rp 20.000.000).

Buat teman-teman yang butuh info lebih lengkap bisa bergabung di grup Facebook Work and Holiday Visa Indonesia, dimana di sana kalian bisa bertemu dengan alumni WHV, teman-teman yang sudah di Australia, teman-teman yang dalam proses aplikasi maupun yang belum melakukan aplikasi atau masih merencanakan. Di sana, ada info lengkap mengenai WHV dan Frequent Asked Questions (FAQ).

Ada teman-teman juga yang membagikan pengalaman mereka yang serupa dan ada juga yang share beberapa pengalaman mereka selama di Australia. Walau terlihat jauh dan panjang, namun jangan lantas cepat menyerah ya. Good luck, teman-teman!

Xena Levina Atmadja Photo Writer Xena Levina Atmadja

Ordinary girl outside, 5th years old inside. Power rangers and full time traveler wanna be. Currently living in Melbourne, Australia.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya